02/07/12

GURU BESAR PAGAR NUSA PONOROGO

Sekilas Tentang Ki Sumarno

Sekilas Tentang Ki Sumarno Guru Besar Pagar Nusa


Silsilah Keturunan
Beliau adalah anak dari Ky. SALAMUN NOER Kyai Masjid Al-Murtadlo Plalangan Jenangan Ponorogo. Kyai Salamun merupakan anak dari KH.NOER, dan beliau merupakan anak dari KH. AL-MURTADHO AL-HAFIDZ bin Kyai ALI UTSMAN atau terkenal dengan sebutan Kyai SERUT karena sebutan tersebut diambil dari wafatnya di Dkh. Serut.
Kyai Serut sendiri merupakan anak dari Kyai UTSMAN (Beliau adalah Imam sekaligus Kyai di Masjid Batoro Katong Setono). Jadi, jika dilihat dari silsilahnya Mbah marno masih merupakan keturunan RADEN KATONG Ponorogo.
Mbah Marno sendiri lahir pada tanggal 19-04-1960 M. Anak pertama dari enam orang bersaudara, berikut keenam saudara itu:
1.       Ki Sumarno
2.       Agus Daryono (alm)
3.       Zaenal Arifuddin (Kasun Krajan I Ds. Plalangan)
4.       Zaenal Abidin
5.       Marfi’ah Nurdingsih
6.       Zahsanuddin
Latar Belakang pendidikan
Thn. 1968 M. Beliau tamat TK Bustanul Athfal, Thn. 1974 M. Beliau tamat SDN Setono Jenangan, Thn. 1978 M. Beliau tamat PGAP 4 tahun Kota Lama, Thn. 1980 M. Beliau tamat PGAN Ponorogo, Thn. 1985 M. Beliau Menyelesaikan sarjana Mudadi di The Reog Sunan Giri University. Kemudian 1986M beliau diangkat sebagai guru agama di Kec. Ngrayun. Beliau menyelesaikan Program sarjana pada tahun 2003 di Kampus Sunan Giri University Ponorogo. Sampai sekarang beliau masih sebagai guru agama di Kec. Ngrayun.
Latar Belakang Pencak Silat
Mulai belajar pencak silat tahun 1972M. Pada saat belajar pertama itu beliau masih beerusia 12 tahun. Beliau berguru kepada Mas. Slamet setono dari perguruan Bantaran Angin sampai tahun 1976M. Kemudian berguru lagi pada Drs. Noer Aziz yang merupakan guru besar Batara Perkasa ponorogo atau yang kita sebut dengan BP ataupun Batara sampai sekitar tahun 1988M. Kemudian melanjutkan belajarnya kepada tiga orang bersaudara pada perguruan Cimande yaitu pada Mbah Kuslan, Mbah Kusin, dan mbah Kusmadi murid dari Mbah Lurah Umri di Ds. Serag kec. Pulung Ponorogo.
Pada tahun yang sama (1988) juga berguru di perguruan Cimande kepada Mbah Senin di Ds. Plalangan Kec. Jenangan ponorogo. Di tahun 1994M, berguru pada Ki Jumanillah guru besar dari perguruan (ITS) Ikatan Tampar Sakti Ponorogo. Pada tahun 1995M beliau berguru kepada KH. Anshor Polorejo ponorogo dan mengakhiri petualangannya di tahun 2000M yang saat itu berguru kepada Mbah Slamet Kencong caruban Madiun. Sekarang beliau aktif dalam ke-NU-an sekaligus guru besar Pagar Nusa Saperti Plalangan Jenangan ponorogo.
Bisa disimpulkan bahwa beliau sangat banyak pengalaman tentang olah kanuragan atau pencak silat. Tentang olah tenaga dalam, magic atau mistik, dan Jurus2 dalam pencak silat. Tidak diragukan lagi kalau sekarang beliau banyak membuka perguruannya diberbagai daerah misalnya satuan seni bela diri Pagar Nusa Ngebel, Pagar Nusa tritis, Pagar Nusa Ngrayun, Tanjungsari sawoo, Wayang Pulung, Plalangan, dan tentunya masih banyak lagi jika disebutkan.

Silsilah Keturunan
Beliau adalah anak dari Ky. SALAMUN NOER Kyai Masjid Al-Murtadlo Plalangan Jenangan Ponorogo. Kyai Salamun merupakan anak dari KH.NOER, dan beliau merupakan anak dari KH. AL-MURTADHO AL-HAFIDZ bin Kyai ALI UTSMAN atau terkenal dengan sebutan Kyai SERUT karena sebutan tersebut diambil dari wafatnya di Dkh. Serut.
Kyai Serut sendiri merupakan anak dari Kyai UTSMAN (Beliau adalah Imam sekaligus Kyai di Masjid Batoro Katong Setono). Jadi, jika dilihat dari silsilahnya Mbah marno masih merupakan keturunan RADEN KATONG Ponorogo.
Mbah Marno sendiri lahir pada tanggal 19-04-1960 M. Anak pertama dari enam orang bersaudara, berikut keenam saudara itu:
1.       Ki Sumarno
2.       Agus Daryono (alm)
3.       Zaenal Arifuddin (Kasun Krajan I Ds. Plalangan)
4.       Zaenal Abidin
5.       Marfi’ah Nurdingsih
6.       Zahsanuddin
Latar Belakang pendidikan
Thn. 1968 M. Beliau tamat TK Bustanul Athfal, Thn. 1974 M. Beliau tamat SDN Setono Jenangan, Thn. 1978 M. Beliau tamat PGAP 4 tahun Kota Lama, Thn. 1980 M. Beliau tamat PGAN Ponorogo, Thn. 1985 M. Beliau Menyelesaikan sarjana Mudadi di The Reog Sunan Giri University. Kemudian 1986M beliau diangkat sebagai guru agama di Kec. Ngrayun. Beliau menyelesaikan Program sarjana pada tahun 2003 di Kampus Sunan Giri University Ponorogo. Sampai sekarang beliau masih sebagai guru agama di Kec. Ngrayun.
Latar Belakang Pencak Silat
Mulai belajar pencak silat tahun 1972M. Pada saat belajar pertama itu beliau masih beerusia 12 tahun. Beliau berguru kepada Mas. Slamet setono dari perguruan Bantaran Angin sampai tahun 1976M. Kemudian berguru lagi pada Drs. Noer Aziz yang merupakan guru besar Batara Perkasa ponorogo atau yang kita sebut dengan BP ataupun Batara sampai sekitar tahun 1988M. Kemudian melanjutkan belajarnya kepada tiga orang bersaudara pada perguruan Cimande yaitu pada Mbah Kuslan, Mbah Kusin, dan mbah Kusmadi murid dari Mbah Lurah Umri di Ds. Serag kec. Pulung Ponorogo.
Pada tahun yang sama (1988) juga berguru di perguruan Cimande kepada Mbah Senin di Ds. Plalangan Kec. Jenangan ponorogo. Di tahun 1994M, berguru pada Ki Jumanillah guru besar dari perguruan (ITS) Ikatan Tampar Sakti Ponorogo. Pada tahun 1995M beliau berguru kepada KH. Anshor Polorejo ponorogo dan mengakhiri petualangannya di tahun 2000M yang saat itu berguru kepada Mbah Slamet Kencong caruban Madiun. Sekarang beliau aktif dalam ke-NU-an sekaligus guru besar Pagar Nusa Saperti Plalangan Jenangan ponorogo.
Bisa disimpulkan bahwa beliau sangat banyak pengalaman tentang olah kanuragan atau pencak silat. Tentang olah tenaga dalam, magic atau mistik, dan Jurus2 dalam pencak silat. Tidak diragukan lagi kalau sekarang beliau banyak membuka perguruannya diberbagai daerah misalnya satuan seni bela diri Pagar Nusa Ngebel, Pagar Nusa tritis, Pagar Nusa Ngrayun, Tanjungsari sawoo, Wayang Pulung, Plalangan, dan tentunya masih banyak lagi jika disebutkan.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

sumarno plalangan i??? kkwkkk

nuryudho mengatakan...

mbah no.. Jaya

aryareog@gmail.com mengatakan...

sungkem dalem panjenenganipun mbah marno

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijaksana